Thursday 17 July 2014

Sumba Timur Gudang Ternak NTT IV

Benahi SDM Peternak


POS KUPANG.COM -- Kalau tidak ada ternak itu bukan orang Sumba. Ungkapan ini sudah berlaku umum dan cukup akrab bagi warga Kabupaten Sumba Timur. Sadar atau tidak sadar, mental dan kepribadian warga masyarakat setempat sudah terbentuk menjadi petani peternak.

KANDANG--Bentuk kandang milik peternak tradisional di Kabupaten Sumba Timur. Gambar diambil pekan lalu.
Hal ini didukung  potensi alam yang lebih didominasi padang savanna.
Pengalaman selama ini, warga biasanya menggembalakan berbagai hewan seperti kuda, kerbau, sapi, kambing, domba dan babi. Banyak ternak yang dikembangkan, namun tidak sedikit masalah dalam usaha pengembangan ternak yang dilakukan oleh para petani peternak di daerah itu.

Masalah klasik yang terjadi dan hingga saat ini masih melanda salah satu gudang ternak di NTT ini adalah pola beternak masih tradisional. Dampak negatifnya terjadi perusakan lingkungan. Pola beternak tradisional juga memicu penularan penyakit ternak dari waktu ke waktu.

Selain itu, tidak dapat membendung perkawinan keluarga atau incest ternak, terutama sapi sumba ongole (SO). "Tidak heran kalau penyebaran penyakit ternak itu terus meluas dan kualitas ternak semakin menurun akibat incest," kata Heinrich Dominggus Dengi, S.Si, Apt, di Waingapu, Sumba Timur, Kamis (5/7/2012).

Salah satu pemerhati lingkungan hidup di Sumba Timur itu mengatakan, dampak lain dari pola beternak tradisional adalah tidak terbendungnya kerusakan lingkungan.

Hal ini terlihat dari aksi pembakaran hutan atau padang savanna yang dilakukan oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab. Alasan pembakaran  hanya untuk mendapatkan tunas rumput guna mengatasi kekurangan pakan ternak pada musim kemarau.

"Upaya pengembangan ternak di daerah ini harus diubah. Sumber daya manusia (SDM) petani peternak harus dibenahi terlebih dahulu," saran Dominggus.

Pengalaman  selama ini, pakan dan air minum ternak selalu berkurang setiap musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh aksi pembakaran padang penggembalaan. Akibatnya, humus tanah rusak dan banyak pohon yang mati serta sumber mata air kering.
"Pola beternak tradisional ini mungkin perlu dibenahi agar tidak merusak lingkungan, pakan ternak tidak berkurang dan air tetap dipenuhi,"  harapnya.

Apabila SDM petani peternak sudah dibenahi, demikian Dominggus, bukan hanya masalah lingkungan yang bisa diatasi. Lebih dari itu, produksi daging sapi potong akan lebih ditingkatkan lagi dan populasi ternak pun bertambah banyak.

Selain itu, para petani peternak juga tidak hanya mendapatkan pemasukan dari hasil penjualan ternak. Kotoran ternak yang selama ini belum dimanfaatkan akan menjadi lebih bernilai sebelum ternak dijual kepada pembeli.  "Sebenarnya hanya hasil penjualan ternak yang bisa meningkatkan ekonomi petani tapi sebelum dijualpun sudah ada pemasukan kalau SDM petani peternak ditingkatkan," tandas Dominggus.

Bupati Sumba Timur, Gidion Mbiliyora, di kediamannya, Kamis (5/7/2012), menyebut langkah-langkah yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur untuk mengatasi kekurangan pakan ternak adalah  persiapan lahan.

Lokasi yang akan menjadi lahan penggembalaan ternak perlu dipersiapkan secara matang. Hal ini dimaksudkan agar stok pakan dan air minum ternak yang selama ini selalu terjadi kekurangan bisa diatasi.

Selain mengatasi kekurangan pakan dan air minum ternak, persiapan lahan juga meminimalisir perkawinan keluarga (incest)  sapi sumba ongole. Tujuannya mengurangi  risiko dan meningkatkan kualitas ternak.

"Untuk menghasilkan ternak sapi potong yang berkualitas dan bermutu, tentunya kita akan berupaya mengurangi incest," kata Gidion.

Pengalaman selama ini perkawinan antar keluarga sangat rentan terjadi di antara sapi sumba ongol (SO). Hal ini disebabkan pola peternakan yang masih tradional dan tidak adanya pemilihan pejantan yang baik. Ke depan yang akan dilakukan pemerintah, kata Bupati Gidion,  adalah pembenahan pola peternakan yang masih bersifat tradisional dan persiapan lahan penggembalaan ternak.  Pasalnya, padang penggembalaan di Sumba Timur akan dijadikan lokasi pemurnian, seleksi dan penelitian ternak di Indonesia. (john taena/habis)

Sumber http://kupang.tribunnews.com/2012/07/12/benahi-sdm-peternak

No comments: