Wednesday 18 February 2015

Meyza Mawarila Jamil di Luar Zona Nyaman



Meyza Mawarila Jamil
Kegagalan hanya situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam makna positif. Ingat, Amerika Serikat merupakan hasil dari kegagalan total sebab Columbus sebenarnya ingin mencari jalan ke Asia,” demikian petuah klasik nan puitis dari seorang penulis kondang berkebangsaan Italia, Eugenio Barba, yang mungkin  tidak dimaknai oleh semua orang.

Berbeda dengan salah satu karyawan BPJS Cabang Waingapu, Sumba Timur yang satu ini. Sebagai orang muda, dirinya selalu melihat peluang menuju kesuksesan dari balik kegagalan. Senyum manis selalu dihadiahkannya sebagai penyemangat untuk menapaki setiap anak tangga menuju puncak prestasi tertinggi.

Sikap dan tutur katanya halus. Memiliki wajah yang ayu bak seorang putri kerajaan, tidak membuat dirinya angkuh. Raut wajah yang cerah ceria dan senantiasa dipadu senyum manis dari balik bibir tipisnya, membuat wanita itu terlihat begitu anggun. Menyapa dengan lembut, penuh kehangantan paling tidak inilah kesan yang dialami Pos Kupang saat bertemu dan berbincang – bincang dengan Meyza Mawarila Jamil di kantor BPJS Cabang Waingapu, Sumba Timur, Senin (12/1/2015).

“Jangan hanya mencari kawan yang membuat kita merasa nyaman, carilah juga kawan yang memaksa kita untuk terus berkembang,” saran  perempuan kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), 2 Mei 1990 ini.

Jika seseorang tetap memilih hidup dalam zona nyaman, demikian Meyza, nyaris sudah dapat dipastikan yang bersangkutan akan sulit berkembang. Sebaliknya, mereka yang mau mencoba keluar dari zona nyaman, bisa dipastikan akan keluar sebagai penakluk tantangan dan menjadi sang juara. “Target dan tujuan dalam hidup itu sangat penting. Saya adalah orang yang keluar dari zona nyaman,” ujar dara manis yang akrab disapa Meyza ini. 

Setiap kalimat yang terucap, senantiasa dihiasi dengan senyum dari bibir tipisnya sebagai ciri khas seorang putri. Meyza tentu merupakan sebuah nama yang sudah tidak asing lagi bagi para pencinta kontes kecantikan di Tanah Air. Pasalnya sebagai orang muda berprestasi, Meyza pernah didaulat untuk mewakili NTB menjadi Putri Indonesia 2009. 



Menurut putri sulung dari pasangan Drs. Burchazwar Jamil dan Maria Jamil, tidak ada tantangan yang tidak bisa ditaklukan. Namun untuk menaklukan setiap tantangan, dibutuhkan optimisme dan semangat untuk terus belajar. Selain itu, tutur Meyza, kalau seseorang mau belajar dari kegagalannya, ia akan berbenah dan tampil lebih baik di masayang akan datang.

Wanita yang punya hobby modeling, membaca dan menulis ini, mengatakan, kalau belum berhasil mungkin itu kemenangan yang tertunda. “Kadang – kadang sesuatu yang kita bilang tidak bisa, tapi kalau berusaha pasti bisa.  Misalnya kalau kalah dalam sebuah perlombaan, terus kita perbaiki setiap kekurangan yang ada, tentu akan menjadi seorang pemenang pada perlombaan yang akan datang. Poinnya kegagalan itu dijadikan cambuk untuk menjadi yang lebih baik,”  katanya.

Sebagai seorang mantan Putri Indonesia 2009, Meyza memiliki pandangan tersendiri bagi dunia pariwisata NTT, khususnya Kabupaten Sumba Timur. “Sumba Timur memiliki potensi yang cukup besar di sektor pariwisata. Ada beberapa faktor yang selama ini belum diperhatikan, seperti akses transportasi menuju setiap obyek wisata. Begitupun dengan promosi pariwisatanya juga belum maksimal,” ujarnya.

Salah satu mantan duta wisata NTB ini berharap, ke depan Pemkab Sumba Timur harus lebih mengoptimalkan pengelolaan industri pariwisata di daerah itu. Pasalnya banyak potensi pariwisata, baik alam maupun budaya, yang belum  mendapat perhatian selama ini. Akibatnya, harapan untuk menarik perhatian para wisatawan domestik maupun manca negara belum tercapai. 

“Setiap daerah memiliki keunikan dan asset pariwisatanya masing – masing. Alam Sumba Timur itu seperti New Zeland. Saya berharap pemerintah dan pemimpin yang akan datang, bisa memperhatikan industri pariwisata di daerah ini,” saran lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Mataram (Unram) tahun 2011 ini.(john taena)

Diterbitkan Pos Kupang cetak edisi Senin, 19 Januari 2015

No comments: