Saturday 2 August 2014

Gaji Untuk PBB Warga

Umbu Kahumbu Nggiku
Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, John Taena

GAYA bicaranya penuh semangat, ditunjang suaranya yang lantang dan jelas didengar. Cepat akrab dengan siapa saja yang menemuinya. Dia memiliki visi yang jauh ke depan untuk membanguan desanya yang memiliki territorial sekitar 10.000 kilometer persegi. Sorot matanya tajam dan sejuk, serta mencerminkan jiwa yang luhur sebagai seorang pemimpin dari sekitar 219 kepala keluarga (KK) atau 750 jiwa penduduk desa  setempat.

Itulah sosok Kepala Desa Praibakul, Kecamatan Katala Hamu Lingu, Kabupaten Sumba Timur, Umbu Kahumbu Nggiku yang ditemui Pos-Kupang.Com di Waingapu, Rabu (4/4/2012). Banyak hal yang dibicarakan tentang Desa Praibakul yang dipimpinnya sejak 2009 lalu. Umbu, sapaan akrabnya berkisah, sejak masa mudanya dia tak pernah bermimpi menjadi kepala desa. Namun, karena dipercayakan warga
desa Praibakul, sehingga sebagai putra desa dia harus menerima kepercayaan dan tanggungjawab berat itu.Sejak terpilih menjadi Kepala Desa Paraibakul, dia  hanya memiliki satu tekad yakni membebaskan warganya dari kemiskinan, membuka akses bagi warganya yang hidup terisolasi  selama bertahun - tahun sejak bangsa ini membebaskan diri dari belenggu penjajah.

Alumnus Sekolah Menengah Atas (SMA) Bina Karya Atambua, Kabupaten Belu ini mengisahkan, sejak dipercaya warga setempat untuk memimpin desa itu, gajinya sebagai kepala desa tidak pernah disentuhnya. "Saya melihat rakyat saya di desa ini hidupnya terlalu susah. Karena itu saya ambil keputusan  untuk pakai gaji saya bantu mereka yakni membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) seluruh KK yang ada di desa ini selama masa jabatan saya. Kalau tidak berbuat seperti itu, mau bagaimana lagi? Seluruh masyarakat saya ini petani yang susah sekali untuk mendapat uang Rp 100 ribu dalam sebulan. Daripada mereka  terbeban lagi dengan pajak, lebih baik dibayar pakai gaji saya," ujar ayah satu orang putra ini.

Selain membabaskan warganya dari PBB, Umbu juga memiliki orientasi kuat pada bidang pengembangan sektor pariwisata di desanya. Alasannya, desa tersebut memiliki sejumlah obyek wisata alam menarik seperti Pantai Kambaru, Mambang dan Pantai Walakari. Selain itu, terdapat beberapa satwa langkah diantaranya penyu, rusa,  burung kakatua, rangkong dan burung ongkang.

"Potensi pantai ini sudah ada investor luar yang mau beli,  tapi kita tidak mau jual. Kita punya rencana untuk membuat penangkaran rusa, tapi masih kurang modal." kata pria kelahiran desa itu, 13 Maret 1966 lalu

Suami dari Ny. Marniwati Rambu Hida ini menjelaskan, sebelumnya satwa langkah yang hidup di daerah tersebut nyaris punah. Hal ini disebabkan oleh ulah oknum tidak bertanggung jawab yang selalu memburu dan membunuh binatang - binatang yang dilindungi tersebut. Merasa khawatir akan kepunahan  habitat satwa - satwa langkah tersebut, pihaknya

bersama para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat setempat membuat peraturan desa (perdes). "Sekarang sudah mulai ada kembali. Terutama rusa yang dulunya hampir punah, kini junmlahnya sudah mencapai 5.000 ekor. Saya berharap potensi-potensi ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa ini," tandasnya.

Sumber http://kupang.tribunnews.com/2012/04/10/gaji-untuk-pbb-warga