Saturday 26 July 2014

Petani Sumba Jual Kue Pengantin dari Singkong

Petani Sumba Jual Kue Pengantin dari Singkong
ilustrasi





POS KUPANG.COM, WAINGAPU - Aneka jenis umbian dan pisang, labu serta kelapa merupakan stok pangan lokal yang selama menjadi tumpuan hidup warga desa di Pulau Sumba. Selain memiliki kadar gizi dan protein tinggi, juga dapat membantu peningkatan ekonomi rumah tangga.
Hal ini yang menjadi salah satu alasan mendasar bagi Program Nasional Pemberdayaan Generasi Sehat dan Cerdsa (PNPM GSC) Kecamatan Kahaungu Eti, Sumba Timur untuk menyelenggarakan peltikan pengolahan pangan lokal bagi warga sembilan desa.
Kepada Pos Kupang di Aula Kantor Kecamatan Kahaungu Eti, kabupaten setempat, Kamis (24/7/2014), Fasilitator PNPM GSC kecamatan itu, Yohanes Paulus Mau mengatakan, pelatihan sudah berlangsung pada Rabu hingga Kamis (23-24/7/2014).
Kegiatan tersebut diberikan kepada para kader posyandu, guru TK dan SD serta para kader pemberdayaan masyarakat desa (KPMD) dari sembilan desa.
"Mereka inilah  ujung tombak, biasa membantu kita dalam mengelola PMT (Penambah Makanan Tambahan)  para ibu hamil, anak balita yang sering ke posyandu dan juga anak sekolah," kata Mau.
Menurut Mau, sekitar 51  jenis menu masakan yang diberikan kepada para peserta dalam pelatihan itu. Semua jenis menu yang dibuat bahan bakunya dari pangan lokal seperti  umbian, kelapa, pisang, kacang-kacangan dan labu kuning.
 "Pangan lokal kita olah menjadi makanan siap saji misalnya sate jantung pisang, sate daun ubi, keripik pisang,  perkedel pisang, tar kue pengantin dari ubi kayu, donat ubi, es krim labu, es krim pisang dan es krim kelapa muda. Selain untuk konsumsi sendiri, mereka juga bisa menjual. Selama ini masyarakat jual pisang di pasar, pulang beli pisang goreng. Jual kelapa untuk beli es krim kelapa, makanya kita latih masyarakat untuk membuat sendiri," katanya.
Hal senada dikatakan Suster Albertine, SSpS, pemateri dalam kegiatan tersebut. Dia mengatakan kurang lebih terdapat 51 menu yang diberikan kepada para peserta selama dua hari kegiatan tersebut. "Mereka bisa membuat beraneka ragam kue dan makanan ringan dari pangan lokal," katanya.
Suster Albertine menjelaskan, dari bahan baku singkong para peserta dilatih membuat kue tar pengantin. Selain unik karena dibuat dari pangan lokal, jenis kue tar pengantin ubi kayu juga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia karena tidak mengandung bahan kimia. "Petani tidak lagi menjual ubi kayu ke pasar, tapi mereka akan menjual kue tar pengantin dari singkong. Nilai ekonomisnya lebih tinggi ketimbang menjual bahan baku," tandasnya. (jet)

Sumber ; http://kupang.tribunnews.com/2014/07/26/petani-sumba-jual-kue-pengantin-dari-singkong

No comments: