Tuesday 23 December 2014

Meldawati Bertualangan di Sumba



                           Meldawati
Pagiku hilang sudah melayang,
Hari mudaku sudah pergi,
Kini petang datang membayang,
Batang usiaku sudah tinggi

MUHAMMAD Ali Hasyim, salah satu penyair era 1970 -an, melalui puisinya 'Menyesal' ingin menggugah kaum muda agar memanfaatkan waktunya sebaik mungkin.  Selagi masih bisa menimba ilmu dan mencari pengalaman, teruslah berjuang untuk mengalahkan tantangan. Bahkan harus berpetualangan ke daerah pelosok atau pedalaman sekalipun demi menambah ilmu dan pengalaman hidup.

Tidak semua orang mau, apalagi dari kota besar mau mengabdikan sebagai guru di daerah pelosok atau pedalaman. Sebagian orang yang tidak sanggup akan segera pergi meninggalkan tempat tugasnya apabila tidak merasa terpanggil atau memiliki jiwa bertualang.

Tantangan demikian akan menjadi santapan empuk bagi gadis yang satu ini. Namanya  Meldawati, S,pd, salah satu alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) Fakultas Ilmu Olahara (FIK) angkatan 2007.

Kepada Pos Kupang di Kataka, Kecamatan Kahunga Eti, Kabupaten Sumba Timur, Rabu (13/2/2013),  gadis kelahiran Balikpapan, 24 Oktober 1987 ini mengatakan, sejak kecil dirinya sudah sering bermimpi jadi guru. Alasanya, dengan mengajar seseorang dari tidak bisa menjadi bisa dapat menempatkan diri seorang guru menjadi panutan atau teladan.

"Mengajar di daerah terpencil, itu bukan masalah buat saya untuk menghentikan langkah mengabdi pada negeri. Karena menurut saya, guru itu bisa jadi teladan. Mengajar seseorang dari tidak bisa menjadi bisa," ujar Meldawati, salah seorang peserta Program Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) di SMP Satu Atap Kataka.

Menjadi seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang mengemban misi mencerdaskan anak bangsa merupakan kebanggan tersendiri baginya. Kebanggan ini selalu ditunjukan dan diwujudkan dalam keseharianya sebagai seorang guru olahraga. Disamping mengajarkan pendidikan olahraga, Meldawati juga mengajak anak didiknya mencintai dan memelihara alam. 


Meldawati mengatakan, "Melintasi alam itu juga bagian dari olahraga. Jadi, alam harus dijaga dan dipelihara."

Bertualangan dengan menjadi seorang guru di pedalaman, kata Mel, demikian sapaan akrabnya,  belum lengkap kalau tidak melesuri alam sekitar. Hal ini yang selalu dilakukan di setiap waktu senggang dengan melakukan hiking, rockclimbing dan caving. Melalui kegiatan - kegiatan itu, demikian Mel, ia akan mendapatkan kepuasaan tersendiri.

Meskipun terkadang harus merasa was - was ketika menelusuri hingga keluar dari dunia bawah tanah hanya untuk bisa menikmati dan melihat setiap ornamen dalam gua.
Anak ke lima dari enam orang bersaudara ini mengatakan, ketika di alam bebas tentunya akan bertemu dengan banyak binatang buas seperti ular berbisa. Namun hal ini bukan harus ditakuti karena disitulah letak tentangan yang sesungguhnya selain alam itu sendiri.
"Seorang caver tentunya memiliki ilmu tentang penelusuran gua. Tentunya tidak sembarang masuk juga sebelum mengetahui kondisi gua dn mendapatkan informasi tentang gua-gua yang akan di masuki itu," kata salah satu putri  pasangan Asfar Ali dan Junnuati.

Memegang moto; "Melangkah hingga jauh, meraih yang ku mau", Mel mengaku di Pulau Sumba untuk petualangan naik gunung memang agak susah. Pasalnya, alam daerah tersebut tidak memiliki gunung dan yang ditemukan hanya bukit.

Sementara untuk kegiatan hiking bisa dilakukan jika menaiki gunung yang tingginya sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) ke atas. Namun, kata Mel,  ada potensi lain di daerah ini, yakni untuk kegiatan  rockclimbing karena terdapat banyak tebing alam yang bagus untuk dipanjati.

"Cuma  kendala di sini alat - alat untuk pemanjatan itu tidak ada. Baik itu dipakai untuk pengaman maupun membuka jalur pemanjatan. Kalau caving juga bisa, karena dari informasinya banyak gua di Sumba yang belum pernah dimasuki orang atau belum terjamah. Saya tertantang dan ingin menjadi orang pertama untuk berpetualang di sana. Itu bisa dilakukan jika ada alat yng memadai," ujar Mel. (john taena)

No comments: