Desi Rihi |
POS
KUPANG.COM -- Menjaga kesegaran kulit agar tetap
mulus dan terlihat elok, serta tampil memikat merupakan dambaan setiap kaum
wanita. Perawatan tubuh untuk tetap terlihat cantik dan berpenampilan sempurna
penuh percaya diri, tidak dapat disangkal lagi. Ada banyak motivasi bagi
seorang wanita untuk tampil cantik. Mulai dari memikat hati kaum pria
hingga menjadi selebriti.
"Persaingan
dan gaya hidup di Jakarta sangat besar. Kita harus bisa menyesuaikan. Kalau
tidak bisa menyesuaikan, pasti kita akan mati. Kalau orang mengandalkan
keterampilan, kita di dunia entertain mengandalkan face dan suara. Jadi,
fashion memang sangat penting agar orang tertarik. Modal cantik saja tidak
cukup," kata Desi Rahmania yang memiliki nama asli Desi Rihi, saat ditemui
di Waingapu, Sumba Timur, Senin (20/1/2014).
Kepada Pos
Kupang, Chy, demikian sapaan akrab putri tunggal pasangan Farug Alhaddad dan
Yuliati Rihi, ini mengatakan, berawal dari hobi potret dirinya terjun ke
dunia model fotographi hingga kini menjadi salah seorang host atau presenter.
"Tadinya tidak terpikir terjun ke dunia entertain, karena memang tidak
punya basic. Hobi memotret akhirnya dipotret jadi model dan sekarang seperti
ini," ujar gadis kelahiran Kupang, 16 Desember 1989.
Berawal dari
kedekatannya dengan sejumlah fotografer yang memiliki kenalan dengan
orang-orang di dunia entertain, akhirnya membuka jalan bagi Chy untuk menjadi
seorang host.
Selain itu,
pengalaman pertama sebagai presenter acara Edit Foto di ANTV yang sekarang
sudah diganti dengan Mata Lensa, membuat Chy sempat gugup tampil di depan
kamera. Hal ini disebabkan dirinya seorang programmer yang pernah belajar di
Institut Pembangunan Surabaya Jurusan Teknik Informatika.
"Waktu itu
sempat kaget juga dan tidak percaya diri karena tidak memiliki basic. Tapi kata
teman saya, muka kamu itu menjual Chy. Terus mungkin karena saya juga banyak
ngomong dan cerita. Jadi, tidak panik saat pertama tampil di depan kamera.
Namanya juga orang Sabu, pasti cerewet ya, jadi keterusan sampai
sekarang," ujarnya.
Anak-anak NTT,
kata Chy, tidak terlalu beda jauh kemampuannya dengan orang Jakarta. Namun
untuk mewujudkan impian, kembali lagi dan tergantung pembawaan seseorang.
Misalnya, sudah memiliki kemampuan, tapi tidak bisa untuk mengekspresikan
semuanya, maka hal itu tidak akan mungkin diwujudkan.
"Jadi,
tidak hanya orang Jakarta yang bisa, kitapun bisa asalkan ada kemauan. Modal cantik
saja tidak cukup. Harus berani mengekspresikan semuanya, misalnya tampil di
depan umum," jelas alumni SMA Kristen Payeti 2009 ini.
Menekuni profesi
entertain, kata Chy, seseorang harus memiliki kemampuan minimal pernah kursus
atau sekolah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Hal ini berbeda dengan dirinya
yang tidak mengenyam pendidikan di dunia seni. Selain itu, untuk menjadi
seorang host yang dijual adalah face, suara serta penampilan.
"Waktu
untuk keluarga, bermain, shoping dan pacaran juga agak sedikit terbatas, karena
kegiatan sangat padat. Saya bersyukur walaupun tidak pernah belajar atau
minimal kursus tapi bisa bersaing," kata Chy. (john taena)
No comments:
Post a Comment