Thursday 16 July 2015

Menyelami Perut Bumi Kota Karang

                                                                                                                                                             POS KUPANG/JOHN TAENA

BERENDAM — Para pengunjung obyek wisata Gua Batu Kristal, di Jalan Kampung Baru Pelabuhan Ferry Bolok, Kupang Barat, Kabupaten Kupang  berendam sambil berenang di dalam kolam. Minggu (17/5/2015)
Hari itu, Minggu (17/5/2015) sekitar pukul 16.00 Wita, usai melakukan liputan di kawasan industry Kecamatan Alak, Pos Kupang hendak kembali ke Kantor Redaksi. Di luar dugaan dalam perjalanan pulang, puluhan orang menggunakan sekitar belasan sepeda motor berkonvoi. Mereka berboncengan. Ada yang berpasang – pasangan dan adapula yang sesama jenis kelamin. 

Konvoi sepeda motor yang menarik perhatian Pos Kupang itu menuju ke arah Markas Kepolisian Air (Polair). Namun sekitar 200 meter di belakang Sekolah Usaha Perikanan  Menengah  Negeri (SUPMN) Kupang yang berhadapan dengan Polair, konvoi sepeda motor itu berhenti.

Di sana sudah ada belasan anak yang menunggu. Mereka mengatur parkiran kendaraan pengunjung. Anak – anak itu juga berprofesi ganda, yakni tukang parkir sekaligus menjadi pamandu yang dibayar Rp 2000/sepeda motor. Tugas mereka adalah menjaga keamanan sepeda motor sekaligus memandu para pengunjung menusuri hutan belukar dan semak - semak.

Dari arah Kota Kupang, para pengunjung akan dipandu mamasuki semak – semak yang berada di sebelah kiri Jalan Kampung Baru Pelabuhan Ferry Bolok dari arah Kupang. Jaraknya lebih 100 hingga 200 meter dari lokasi parkiran, para pengunjung berjalan kaki hingga ke pintu masuk sebuah gua.

Saat berada di lokasi sekitar gua terlihat sepi dan tidak ada orang. Para pengguna belasan kendaraan roda dua yang mencapai puluhan orang karena berboncengan, baik  berpasang – pasangan maupun sesame jenis kelaminnya tidak satu pun terlihat di sana. Anak – anak muda itu seakan hilang begitu saja ketika tiba di depan pintu gua.

Waoow ! Sungguh sangat elok karya Tuhan yang satu ini. Rasanya tiada lagi kata yang tepat untuk menggambarkan senja temaram nan romantic, tatkala Pos Kupang diajak untuk terus menyelami perut bumi tanah karang. Menusuri Gua Batu Kristal yang berbentuk horizontal dengan pemandangan  berbagai ornament seperti stalaktit, stalakmit dan pilar serta ornament gording terus memanjakan mata.

Petulangan di dalam perut bumi tanah karang, akan terasa belum lengkap jikalau tidak terjun ke dalam sebuah kolam nan jernih di dasar Gua Batu Kristal. Selain sejuk juga kejernihan air akan memantulkan cahaya bebatuan Kristal dari dasar juga dinding gua. Seketika letih dan lelah terasa pergi meninggalkan tubuh setiap pengunjung saat terjun bebas, berenang sambil berendam di dalam kolam seluas kurang lebih 30 x 15 meter itu.

Warna kebiruan dan Kristal yang terpantul dari bebatuan dalam gua seakan tidak mau kalah memarkan keelokannya kepada para pengunjung dan pasangan masing – masing yang hendak memadu kasih.  Sambil berendam di dalam kolam, para pengunjung akan disapa oleh suara kawanan walet yang bersarang di sisi – sisi gua bersama anaknya. Begitupun  mahkluk hidup lainnya seperti serta kelelawar, tikus dan ikan bermata kecil, juga kelabang yang agak pendek dengan  kaki panjangnya, menjadi sahabat setiap pengunjung Gua Batu Kristal.

Bukan hanya para caver namun pecinta fotographi akan tertantang untuk mengabadikan setiap obyek seperti ornamen dari bebatuan yang sudah berusia ribuan bahkan jutaan tahun dalam Gua Batu Kristal. Begitupun dengan para pasangan insane manusia yang ingin memadu kasih dan memupuk rasa cinta mereka. Cahaya keemasan matahari senja yang langsung masuk dari mulut langsung menyentuh langit – langit dinding. Ornamen bebatuan dalam gua pun semakin terlihat jelas keelokannya. (john  taena)


Pesona Danau Batu Kristal Belum Dikenal

                                                                                                                                                             POS KUPANG/JOHN TAENA
  
KOLAM— Kolam renang yang terdapat di dasar gua Batu Kristal, Kecamatan Kupang Barat, kabupaten kupang. Sesaat sebelum berendam, para pengunjung obyek wisata tersebut masih menikmati berbagai ornament dalam gua gua sambil foto. Minggu (17/5/2015)
Danau Gua Batu Kristal adalah sebuah obyek wisata alam yang bisa dijadikan tempat rekreasi pada hari libur bagi warga Kota Kupang. Selain tidak terlalu jauh untuk dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan lokasi yang satu ini juga masih tergolong natural. Pasalnya lingkungan sekitar yang jauh dari pemukiman dan gedung – gedung mewah juga belum tercemar.

Para pengunjung lokasi itu akan disuguhi oleh kicaun berbagai jenis burung yang menghuni hutan rimba setempat. Udara segar yang masih jauh dari polusi mesin dan asap pabrik akan terasa sejuk tatkala menapaki dan melintasi bayangan setiap pohon yang tumbuh sepanjang jalan setapak menuju pintu gua.

Gua Batu Kristal di Jalan Kampung Baru Pelabuhan Ferry Bolok, Kupang Barat, Kabupaten Kupang merupakan salah satu asset pariwisata dan mampu menarik perhatian para wisatawan domestic maupun asing. Namun hingga saat ini, salah satu lokasi obyek wisata itu belum mendapat perhatian pemerintah.

Sebagai obyek wisata alam,  Gua Batu Kristal seharusnya dilindungi dan dikelola dengan baik, oleh pihak pemerintah melalui instansi terkait. Hal ini bertujuan untuk menambah pendapat asli daerah (PAD) dari sector pariwisata. Selain itu meningkatkan ekonomi rumah tangga warga sekitar lokasi wisata tersebut.

“Pemandangan di dalam gua itu sangat indah. Di sana juga ada kolam jadi pengunjung bisa mandi. Biasanya kalau ada waktu luang atau hari libur saya sering referesing ke sini. Menurut saya, lokasi obyek wisata ini memiliki potensi yang cukup besar,” demikian Mario Gonsales Oki, mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang.

Berdasarkan pengalaman yang terjadi selama ini, katanya, lokasi obyek wisata Gua Batu Kristal akan ramai dikunjungi oleh para wisatawan asing maupun domestic setiap hari libur. Hal kini disebabkan lokasi itu masih tergolong natural dan jauh dari kebisingan. Namun sejauh ini warga sekitar belum mampu menarik uang yang dibawa oleh para pengunjung ke lokasi itu. “Kalau ada masyarakat yang berjualan snack atau aksesoris kan bisa menambah penghasilan. Biasanya pengunjung yang datang ke sini bisa sampai sore,” jelasnya.

Hal senada dikatakan oleh Matheos warga Oebobo. Dia menjelaskan, setiap kali berkunjung lokasi obyek wisata tersebut mereka harus membawa perlengkapan dan berbagai kebutuhan dari luar. Hal ini disebabkan, sejauh ini belum ada warung dan tempat yang disediakan bagi para pengunjung untuk bersantai setelah menikmati obyek wisata Gua batu Krisal.  “Kalau habis berenang di dalan kolam atau foto – foto pasti capek, paling kita tidak butuh snack dan minuman,” tandasnya. (john  taena)


Sumber Pos Kupang cetak, edisi Minggu, 12 july 2015, halaman 3

No comments: