Monday 6 July 2015

Semua Jenis Ikan Bakar Itu Enak

·        
                                                                                               POS KUPANG/JOHN TAENA
IKAN BAKAR--Salomi Wara-Amabi (45), warga RT 11/RW05, Kelurahan Kelapa Lima,
Kecamatan Kelapa Lima, sedang menyiapkan ikan bakar milik pelanggannya.
Gambar diabadikan, Sabtu (4/7/2015)
Melirik Usaha Ikan Bakar di Pantai Kelapa Lima

“Semua ikan yang dibakar itu enak. Tapi kebanyakan  pelanggan itu lebih suka ikan Kakap merah dan putih, kombong serta ikan kerapu. Biasanya kalau pas hari raya besar keagamaan atau musim pesta pasti banyak yang telpon dan minta pesan ikan bakar.”

Berbicara masalah ikan bakar, Salomi Wara – Ambi (45), warga RT 11, RW 05, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang adalah ahlinya. Wanita tiga orang anak ini sudah menggeluti dunia usaha ikan bakar selama kurang lebih 10 tahun. Lokasi usaha ikan bakarnya berada di Jalan Timor Raya, tepatnya di bibir Pantai Kelapa Lima.

Berawal dari saran para pelanggan yang sering datang untuk membeli ikan di lapak sang suami, Salomi Wara – Ambi (45), mulai mendulang rupiah. Tanpa disadari sudah hampir 10 tahun, ibu ini mampu mengais setiap ceceran rupiah yang berhamburan di sepanjang Jalan Timor Raya dengan usaha ikan bakar.

“Ikan Bakar Om Ari” adalah sebuah nama yang tentu sudah tidak asing lagi setiap pengunjung Pantai Kelapa Lima. Bermodalkan racikan bumbu rahasia, sang pemilik usaha ikan yang satu ini dapat meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. “Kurang lebih sudah 10 tahun saya bakar ikan di sini. Saya hanya siap bumbu dan bakar, kalau ikan itu mereka beli di tempat lain,” katanya saat ditemui Sabtu (4/7/2015).

Awalnya, kisah Ma Omi, usaha ikan bakar dipinggir Jalan Timor Raya tersebut lahir dari saran pelanggan yang biasa datang ke lokasi itu untuk membeli ikan segar. “Kebetulan suami saya jual ikan di sini, waktu itu banyak pelanggannya yang kasih saran bilang kenapa tidak sekalian bakar?” ujarnya.

Bermodalkan tenaga, arang tempurung dan racikan bumbu rahasia ikan bakar, dirinya mulai merintis usaha itu. Setiap hari dari pagi hingga malam, Ia selalu siap untuk melayani setiap pelanggan yang datang membawa ikannya untuk dibakar. Biaya yang dikenakan kepada setiap pelanggan pun bervariasi. Ha ini tergantung dari besar atau kecilnya ukuran ikan yang hendak dibakar. “Paling rendah itu Rp 10 ribu dan paling tinggi itu Rp 75 ribu, tergantung dari ukuran ikan yang mau dibakar,” jelas istri dari Samuel Wara (52) itu.

Biasanya pada hari libur atau musim pesta seperti wisuda, permandian, sunatan masal dan pernikahan masal, usaha ikan bakar ‘Om Aris’ pasti akan diserbu oleh para pelanggan. “Kadang kalau sonde bakar, pelanggan dong kecewa. Jadi kalau sudah rame, nanti ada suami dan anak – anak yang bantu. Paling ramai  itu biasanya musim pesta atau hari libur seperti sekarang, itu ikan  di sini bisa habis. Tidak selamanya mereka beli di sini, ada yang beli di tempat lain tapi datang antar baru bakar di sini,” ujarnya.

Setiap hari, paling kurang sekitar 15 kilo gram racikan bumbu rahasia ikan bakar dihabiskan. Hasil dari usaha ikan bakar tersebut dipakai untuk membiayai dan menghidupi keluarga. Selain itu dimanfaatkan untuk biaya pendidikan anak dan juga menabung. “Bilang saja tidak tau, pokoknya cukup untuk bisa makan, minum dan kasih sekolah anak,” kilahnya saat ditanya tentang penghasilan rata – rata setiap bulan yang diperoleh dari usaha bakar ikan.

Di tempat bakar ikan ‘Om Ari’ Sabtu (4/7/2015) terdapat ratusan pelanggan yang datang membawa ikan dari berbagai ukaran untuk dibakar. Harga untuk sekali bakar perekor bervariasi, mulai dari Rp 10 hingga Rp 75 ribu.  Selama kurang lebih satu jam, mulai dari sekitar pukul 12 – 13.00 Wita, penghasilan yang diraup oleh berkisar  Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta.(jet)

Sumber Pos Kupang cetak, edisi Minggu, 5 JULI 2015. Halaman 5 

No comments: