Monday 6 July 2015

Kuliner Jagung Titi dari Flotim

Suara Dentang Batu Beradu di Dapur-dapur

                                                                                                                   POS KUPANG/SYARIFAH SIFAT
JUAL JAGUNG --Bahria Lamado (45), warga Dusun I, Desa Lamawai, Kecamatan Solor Timur, menjual jagung titi di Pasar Inpres Larantuka, Kamis (2/7/2015). 
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA --- Pulau Adonara bukan hanya terkenal karena perang tanding antar-saudara memperebutkan lahan, tapi juga sangat terkenal karena jagung titi. Inilah kekhasan Pulau Adonara, bahkan Kabupaten Flores Timur (Flotim).

Belum lengkap jika seseorang berkunjung ke Flotim saat pulang tidak membawa oleh- oleh jagung titi. Jagung titi merupakan pangan lokal yang dibuat dengan cara tradisional. Bukan seperti kebanyakan sekarang emping jagung -- mirip jagung titi -- hasil olahan industri rumah tangga.

Ketika berkunjung ke Flotim, Anda bisa saksikan di Pulau Adonara, Pulau Solor dan sebagian di Kota Larantuka, Ibukota Kabupaten Flotim, hampir semua rumah pasti punya alat pembuat jagung titi. Sebab, hampir semua perempuan dan sedikit laki-laki dewasa hingga anak-anak mahir membuat jagung titi.

Jagung titi adalah jagung yang dititi pakai batu lempeng hingga jagung menjadi lempeng. Cara membuat jagung titi sangat sederhana, jagung dipipil dari tongkolnya lalu disangrai atau digoreng tanpa menggunakan minyak selama 5-7 menit menggunakan periuk tanah hingga setengah matang.

Lalu jagung diangkat menggunakan tangan kosong dan dititi di atas batu kali yang dikepalkan dengan tangan. Prosesnya dilakukan satu per satu hingga butiran jagung itu memipih. Dan jadilah jagung titi.

Batu yang digunakan untuk meniti jagung, yaitu batu kali (pantai) yang kokoh dan lempeng, sebagai landasan, kemudian sebuah batu sebesar genggaman tangan orang dewasa untuk meniti.

Jagung titi yang berkualitas tinggi adalah jagung titi yang saat dikunya rasanya gurih. Karena itu, ibu-ibu dan anak putri yang biasanya titi jagung selalu memilih jagung pulut. Jagung pulut warnanya putih dan memiliki kekhasan sendiri. Rasanya benar- benar enak dan gurih.

Sedangkan jagung yang warnanya kuning membutuhkan tenaga yang kuat. Tukang titi jagung juga harus paham saat meniti jagung, terutama saat menggoreng jagung. Jagung tidak hanya setengah matang baru dititi, tapi dibutuhkan insting untuk merasakan apakah itu sudah pas untuk dititi atau belum.

Jika insting peniti jagung bagus, maka jagung yang dititi hasilnya gurih dan enak rasanya, walaupun tanpa digoreng atau dioven. Selain itu, jagung titi yang rasanya enak adalah jagung titi yang terbuat dari jagung muda. Jika hendak makan jagung titi muda, bahannya diambil dari jagung yang baru saja dipanen.

Kulitnya dikupas lalu jagung dijemur sampai kering (kadar air harus rendah) baru kemudian dititi. Dan, jika sudah diolah sedemikian rupa, rasanya enak sekali dan harganya lebih mahal dari jagung titi biasa. Namun jagung titi muda hanya dapat ditemukan pada saat musim panen jagung.

Biasanya proses pembuatan jagung titi dilakukan di dalam pondok atau rumah kecil yang dibuat khusus untuk pengolahan jagung titi. Namun, ada juga yang jagung titi dalam rumah di atas tungku tiga batu, yang juga dipakai untuk keperluan memasak makanan sehari-hari di rumah, di pondok di kebun, atau di mana saja ada orang tinggal.

Dan, tahukah Anda, bahwa segenggam jagung titi yang Anda pegang, tidak dibuat secepat kita menghabiskannya? Jagung dititi dalam butiran-butiran, dan sekali titi hanya terdiri dari satu, dua, atau tiga butir jagung. Satu tempayan jagung seukuran satu toples bisa diselesaikan dalam waktu lebih dari satu jam.

Jagung sejak nenek moyang menjadi makanan pokok. Sebab dulu, masyarakat Adonara dan sekitarnya tidak mengenal beras. Baru setelah masyarakat mengenal beras, maka dilakukan konversi jagung ke beras. Karena itu, bisa dibayangkan tiga kali sehari atau dua kali sehari warga Adonara atau warga Flotim pada umumnya akan memakan jagung.

Untuk balita, selain makan pisang, ada orangtua yang memberi balita jagung. Prosesnya, jagung dipipil kemudian direbus hingga menjadi bubur atau yang sekarang dikenal dengan sebutan jagung sereal.

Cara membuat bubur jagung zaman dulu sederhana, jagung titi diletakan di wajan dan tambah air lalu direbus hingga hancur seperti bubur baru kemudian ditambah garam secukupnya.

Selain sebagai pengganti makanan pokok, kini jenis jagung titi sudah banyak, seperti kerupuk. Bahkan sekarang jagung sudah diolah dalam berbagai rasa antara lain, rasa original, rasa coklat, dan rasa asin. Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, sebagaimana dikutip dari simpetadonara.blogspot.com, pernah mengisahkan begini.

"Di desa saya, jagung titi cukup mewarnai kehidupan warga. Tidak sekadar kata. Kalau beberapa tahun lalu Anda berada di kampung saya, maka pagi-pagi akan kedengaran suara dentang batu beradu di dapur-dapur rumah tempat ibu-ibu membuat jagung titi. Seperti musik. Pernah dalam waktu tertentu, dentang batu bahkan dijadikan pertanda waktu. Saya bangun tepat dentang batu pertama berbunyi, demikian orang menunjukkan kapan waktunya bangun. Atau saya terjaga waktu terdengar dentang batu itu."

Sebagian besar ibu-ibu dan anak gadis hampir pasti diberi kewajiban untuk melakukan pekerjaan ini, meniti jagung. Sedangkan bagi laki-laki, ini dipandang sebagai pekerjaan dapur dan urusan para wanita. Tidak cuma menyiapkan hidangan itu. Di ladang jagung, kaum wanita juga berperan.

Mereka menugal, menanam, hingga memanen. Sedangkan laki-lakinya dominan di membuka kebun, membersihkan ladang, dan urusan pergudangan di lumbung. Pada acara-acara kebersamaan, jagung titi adalah hidangan yang utama. Setiap keluarga bisa mengumpulkan masing-masing jagung titi kepada petugas untuk kemudian dibagikan lagi pada saat acara minum bersama. Bagi sahabat maupun anggota keluarga yang lagi perantauan, jagung titi akan menjadi tanda cinta mereka yang di kampung untuk kalian.


STORY HIGHLIGHTS

* Alat Titi Jagung Batu Lempeng

* Digoreng Tanpa Minyak Tujuh Menit

* Menggunakan Periuk Tanah


No comments: