Ilustrasi orang stress (Google) |
Beta
pernah mengajak tuan dan puan untuk menulis. Tahun lalu anda diajak untuk membuat tulisan – tulisan sederhana sebagai publikasi
diri. Itu baru salah satu contoh dari manfaat menjadi blogger dan rajin menulis.
Mungkin pernah terbayang dan mungkin juga tidak pernah membayangkan sebelumnya,
kalau menulis itu banyak manfaatnya termasuk untuk kesehatan.
Di sisi lain keuntungan
dari menulis adalah mendapat kebanggaan tersendiri. Sebuah kebanggaan yang tak
ternilai harganya. Dan hanya akan bisa diperoleh, ketika sudah menghasilkan
sebuah tulisan, baik dalam bentuk buku maupun artikel sederhana.
Ketika tuan dan puan membuat
sebuah tulisan lalu membayangkan jika suatu saat sudah tiada, sementara tulisan
– tulisan kita masih tetap bertahan untuk dinikmati dan dibaca oleh generasi
berikutnya. Katakanlah, tulisan yang dibuat saat ini akan dibaca oleh generasi
mendatang pada tahun 2320 M. Tentunya sebagai pemilik tulisan itu sendiri anda akan
merasa bangga, karena saat itu kita sudah tidak bisa berkata – kata lagi tapi
pikiran kita masih terus terlihat dalam tulisan.
Puan mungkin sudah
tiada, namun anak, cucu, cicit dan seluruh keturunannya akan bangga. Mereka bangga
karena memiliki seorang moyang yang tidak hanya menghabis hidupnya untuk
berbicara, melainkan bisa meninggalkan warisan dalam bentuk tulisan yang terus
menerus dibaca oleh semua orang. Itulah yang disebut dengan warisan peradaban
yang tak ternilai harganya.
Tuan, kata – kata akan
terus berlalu dan hanyut bersama perjalanan sang waktu. Namun tulisan – tulisan
akan tetap bertahan sampai kapanpun. Coba bayangkan di masa mendatang, pikiran
yang tertuang dalam bentuk tulisan itu akan dikutip oleh seseorang. Saat orang
itu berbicara di depan khalayak banyak, sambil mengutip dan ada namamu juga
yang disebut.
Pikiran seseorang yang
sudah dituangkan dalam tulisan bukan tidak mungkin akan menjadi inspirator.
Misalnya sebuah tulisan tentang solusi – solusi hidup di perabadan modern.
Bukan tidak mungkin juga sebagai pemilik tulisan itu sendiri, akan dianggap
sebagai pemberi inspirasi dalam hal tertentu. Atau sebuah tulisan fiksi akan
dijadikan hiburan. Otomatis anda sudah menjadi penghibur luar biasa bagi
manusia lain di masa mendatang dari sekarang hanya dengan sebuah tulisan.
Berbicara tentang
aktifitas tulis menulis, mungkin kebanyakan kita tidak pernah menyadari bahwa
saat melakukan aktivitas demikian sangat bermanfaat untuk kesehatan. Setidaknya
dapat mencegah kepikunan. Yaah kepikunan karena saat menulis sesuatu, terdapat
ribuan bahkan jutaan jaringan otak kita saling keit mengait satu sama lain dan
bergerak aktif dengan lincahnya di dalam
kepala kita.
Jika tuan dan puan
tidak menggerakan sel – sel otak di dalam kepala, maka bersiap – siaplah untuk
segera pikun. Alasannya sederhana, karena kalau sel – sel otak dalam kepala
dibiarkan diam dan pasif terlalu lama, maka lambat laun akan mati. Semakin
banyak jaringan otak yang mati, semakin cepat pula anda mengalami kepikunan.
Memang benar ada juga
unsure negative yang beresiko bagi bagi kesehatan jika seseorang duduk terlalu lama
untuk menulis. Namun kalau seseorang rajin menulis buku atau artikel apapun,
akan lebih banyak mendapat manfaat positif bagi kesehatannya dibanding yang
negative.
Berdasarkan hasil studi
yang dilakukan, penyebab penyakit bagi diri manusia ditemukan lebih banyak
karena factor stress. Sementara unsur fisik hanya menyumbang sekitar 10 persen.
Ketika kita sudah membiasakan diri, untuk menyalurkan seluruh pikiran dan
perasaan lewat sebuah tulisan sekecil apapun, otomatis dan sudah pasti akan
terhindar dari stress.
Disaat menulis segala
seseuatu, terdapat tiga unsure penting sebagai inti dalam diri mansia manusia akan
diaktifkan pada saat yang bersamaan. Otak diaktifkan, hati dan jiwa pun demikian,
kemudian perasaan dituangkan dalam tulisan. Inti dari diri manusia adalah otak,
hati dan jiwa. Para blogger yang sebelumnya mengalami stress, dengan sendirinya
hilang dan kesehatan kita sebagai manusia tetap terjaga bila sudah mulai
menulis.
Stress biasanya dialami
oleh seseorang saat perasaannya tidak dapat disalurkan. Begitupun istilah post power pyndrome yang mungkin sering
kita dengar dan biasanya lebih sering dialami oleh para pensiunan. Meskipun
baru saja menjalani masa pensiun, tapi seseorang sudah menikmati beberapa jenis
obat penawar dalam mengisi hari – harinya. Maka menjadi orang yang rajin menulis,
baik masih berusia muda maupun sudah tua, kita akan mampu menyalurkan
perasaannya dan terhindar dari stress.
Bila saat ini tuan dan
puan masih aktif dan muda, sesibuk apapun pekerjaan anda cobalah meluangkan
waktu paling tidak 30 menit setiap hari. Upayakan sebisa mungkin untuk
menghindari stress dengan menulis.
Sudah saatnya sekarang, ambilah bagian menjadi
seorang blogger pada akun blog gratisan sekalipun. Kumpul dan simpanlah tulisan
itu di blog anda dan suatu saat sudah menghasilkan banyak tulisan diterbitkan
menjadi buku.
Menjadi seorang penulis
tidak selamanya harus menghabiskan sebagian besar waktu yang ada. Kita dapat
menggunakan waktu untuk menjalankan profesi lain yang bisa mendatangkan penghasilan, namun bisa menggunakan sisa
waktu untuk mengisi hobby dengan menulis.
Menghasilkan sebuah
karya yang dibukukan, selain dapat mempublikasi diri juga kita akan mendapat
pasif income. Pasalnya setiap penerbitan, bisanya akan memberikan royalty
sekitar 10 persen bagi sang penulis, dibayar setiap enam bulan sekali sesuai
jumlah buku yang terjual.
Tuan dan puan, tahukah
anda kenapa kebanyakan orang yang sudah pensiun sering ngotot menjadi penulis?
Pertama karena mereka ingin menjaga kesehatan dan tidak tidak mau jadi orang
pikun. Kedua menulis adalah ladang dan sumber penghasilan, karena profesi menulis tidak dibatasi oleh usia.
Boleh percaya dan boleh
tidak, belum pernah tercatat dalam sejarah ada kata “pensiun” bagi seorang
penulis. Bahkan ada sejumlah orang yang bisa menulis sampai akhir hayat mereka.
Masih banyak lagi manfaat dari menulis, silahkan dibuktikan sendiri tuan dan
puan.(*)