“Pesawat AviaStar carteran Chris Rotok
dan Deno Kamelus melayang di ketinggian udara wilayah Kota Ruteng dilepas
ratusan pasang mata dengan beragam perasaan.”
pos kupang/egy mo’a
CERIA - Kakek Oscar Garut (95) tampak ceria
saat turun dari pesawat AviaStar seusai terbang keliling Manggarai, Sabtu
(15/8/2015).
|
Kakek Oscar Garu Senang Sekali
Walau
demikian aneka perasaan masih terus berkecamuk tatkala 'burung besi' AviaStar
carteran itu melayang-layang di ketinggian udara wilayah Manggarai.
"Semua
berdoa mudah-mudahan tak terjadi apa-apa dalam enjoy flight ini," kata
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai, Apri
Laturake, S.H.
Suasana
menarik tercipta saat pesawat hendak lepas landas dari Bandara Frans Sales
Lega. Ketika para tokoh sepuh telah duduk manis pada kursinya, teknisi pesawat
membantu memasangkan sabuk pengaman di pinggang. Sebagian dari mereka
menunjukkan wajah cemas dan tidak nyaman. Semua mata tertuju ke arah kokpit. "Kita
mau siap terbang," ujar teknisi pesawat.
Pesawat pun
berjalan pelan keluar dari appron menuju ujung landasan pacu di sisi timur.
Semakin kencang deru pesawat, tubuh penumpang seolah ikut bergetar. Tak lama
berselang pesawat melaju, melayang meninggalkan landasan pacu.
Terbang
gembira diawali rute menuju ke arah barat, wilayah Cancar Kecamatan Ruteng.
Dokter Lian Pantas yang mendampingi para orang tua di dalam kabin pesawat itu
berperan sebagai pemandu. "Wa Cancar, Golowelu, Reok, Wae Rii, Iteng,
Pulau Mules, Ulumbu dan seterusnya," dokter yang bertugas di Puskemas Kota
Ruteng itu menerangkan satu persatu wilayah daratan Manggarai dalam bahasa
setempat.
Guncangan
pesawat diterpa angin kencang atau ketika dihadang gumpalan awan tipis sesekali
membentur keras badan pesawat. Mungkin di dalam hati mereka bertanya
mengapapesawat bergoyang sesekali atau mengapa turun dan naik tiba-tiba? Sekian
menit di udara, wajah cemas tampak memudar. Para perintis pembangunan bandara
itu malah bercanda dalam bahasa Manggarai. Hijauan bukit-bukit yang dibungkus
pepohonan serta bentangan sawah bertangga-tangga di bawah sana seolah sudah
membunuh rasa takut mereka. Pertanyaan demi pertanyaan soal wilayah daratan
yang dilewati terus saja meluncur dari setiap penumpang. "Nia ite nana (di
mana kita sekarang)."
Setelah
30 menit berlalu, moncong burung besi berbelok menuju Kota Ruteng. Beberapa
menit berselang roda pesawat pun menyentuh lagi bumi Congkasae.
Pengalaman
pertama naik pesawat tak akan dilupakan Oscar Garu (95), Romanus Tuhe (81) dan
belasan orang lanjut usia yang lainnya peserta terbang gembira hari itu. Senang
tiada dua menyelimuti suasana batin Oscar dan Romanus. Mereka sulit melukiskannya
dengan kata-kata.
Sambil
memegang tongkat rotan untuk menopang tubuhnya yang renta, Oscar turun pelan
menapaki tiga anak tangga pesawat. Seorang anggota KP3 Udara yang berdiri di
ujung anak tangga membantunya menjejakkan kaki di aspal apron.
Senyum
ceria tersungging di bibir pria Kampung Taga, Kelurahan Goloduka, Kecamatan
Langke Rembong ini. Staf Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Manggarai mengantar dia dan rekan-rekannya menuju deretan penyambut. Mereka
disambut senyum dan guyonan dari Bupati Christian Rotok, Wakil Bupati Deno
Kamelus, Sekda Manseltus Mitak dan sekitar 200-an pegawai negeri sipil lingkup
Pemkab Manggarai.
Jabatan
tangan disusul ucapan sukacita dalam bahasa setempat terdengar riuh. Oscar,
ayah 11 anak dan 19 cucu itu mengakui belum sekalipun naik pesawat. Sekian lama
dia hanya dengar cerita naik pesawat dari sanak familinya. "Ini yang
pertama kali saya naik pesawat. Saya senang sekali," kata Oscar yang
ditinggal mati istrinya empat tahun silam. "Kalau besok lusa saya mati,
saya sudah pernah naik pesawat," ujarnya lagi.
Senyum
'tanpa gigi' sebagian orang tua hari itu sungguh menggambarkan sukacita karena
bisa merasakan sensasi naik pesawat terbang. Ada yang tak lupa minta dikirimkan
foto ke rumah. Mereka ingin menunjukkan kepada anak, cucu serta sanak famili
tentang sukacita berada di ketinggian langit Manggarai.(egy mo’a/habis)
Sumber Pos Kupang cetak
edisi Rabu 19 Agustus 2015, halaman 1
No comments:
Post a Comment