Saturday 27 June 2015

Ia Mengelus Lalu Mencium Patung Wanita Itu

                                                                                                                                                             POS KUPANG/SIPRI SEKO
Pantai Batu Nona di Kelurahan Lasiana, merupakan pilihan alternatif wisata pantai yang sangat mempesona.
SORE itu, seorang anak kecil berusia sekitar tujuh tahun berdiri sambil mengelus-elus sebuah patung yang nampaknya belum sebulan dipasang. Ada empat patung berbentuk dewa dan dewi dipasang di atas batu karang yang menjorok masuk ke dalam laut.

Anak kecil berambut keriting itu nampak tak peduli dengan panasnya teriknya mentari. Angin yang bertiup kencang, membuat rambutnya yang tak diikat, seperti hendak terangkat dari kepalanya. Sesekali anak itu memeluk patung wanita yang lebih tinggi darinya itu. Ia bahkan nekat mencium pipi patung wanita itu sambil tertawa puas.

Moment ini tak lepas dari jepretan kamera handphone kakaknya yang berusia sekitar 12 tahun. Kedua bocah cilik ini nampak sangat menikmati keberadaanya di Pantai Batu Nona. Puas bermain dengan patung-patung ini, kedua bocah perempuan ini beralih ke tempat duduk yang dibangun dengan semen. Namun hanya sebentar, karena di situ tertulis, yang duduk di kursi harus membayar.

Keduanya lalu masuk ke dalam laut. Air yang surut, membuat hamparan pasir di pantai yang bersih membuat keduanya tak ragu-ragu bermain pasir ataupun meloncat masuk ke dalam laut. Mereka nampak tak peduli dengan ratusan orang yang juga ikut menikmati keindahan Pantai Batu Nona.

Sejak dua bulan belakangan, pantai Batu Nona yang terletak di Kelurahan Lasiana nampak mulai ditata. Pantai yang terletak di antara Pantai Nunsui, Kelurahan Oesapa dan Pantai Lasiana, sudah mulai dikelola sebagai tujuan wisata. Kalau sebelumnya untuk masuk ke pantai ini tidak dipungut biaya, saat ini sudah ada. Sebuah palang sederhana dipasang di jalan masuk ke Pantai Batu Nona. Untuk sepeda motor dikenakkan tarif Rp 2.000 sedangkan mobil Rp 5.000.

Pungutan ini langsung dilakukan oleh warga setempat. Mereka mengaku, pungutan itu dilakukan sebagai biaya untuk membersihkan dan menata pantai agar tetap indah. Pungutan itu, kata mereka, sudah atas persetujuan pihak kelurahan yang dipercayakan kepada para tuan tanah. Dalam sehari, mereka bisa mendapat pemasukkan di atas Rp 200 ribu dan di atas Rp 500 ribu bila hari libur atau hari minggu.

Sebuah rumah makan yang menyediakan aneka masakan sea food dibangun di pantai itu. Ada juga tenda yang dibangun untuk pengunjung yang ingin makan aneka makanan yang disiapkan oleh pengelola kafe. Pengunjung bisa memanfaatkan fasilitas live music yang disiapkan pengelola kafe. Sebuah kolam renang berbentuk bulat dibangun di tepi pantai itu. Kolam ini, biasanya digunakan oleh mereka yang ingin membersihkan diri setelah mandi air laut.

Pantai yang dipenuhi pohon lontar, kelapa dan pohon lainnya ini memang tepat sebagai lokasi untuk sekadar melepas lelah sambil menikmati keindahan laut. Rindangnya pepohonan di sepanjang garis Pantai Batu Nona membuat warga sering menggunakannya untuk berbagai kegiatan seperti arisan, diskusi dan lainnya. Ada warga yang membawa ikan segar, membakarnya lalu makan di lokasi ini. Bahkan terkadang terlihat beberapa pemuda tanggung yang membeli sopi lalu menikmatinya bersama-sama di Pantai Batu Nona.

Pantai Batu Nona sudah menjadi salah satu favorit wisata pantai di Kota Kupang. Laut dan pasirnya yang bersih, membuat orang rela berlama-lama datang ke lokasi ini. Perlahan-lahan, pantai yang sebelumnya gratis dinikmati ini, mulai dikelola untuk mendatangkan keuntungan ekonomis bagi warga setempat. (eko)

Sumber http://kupang.tribunnews.com/2015/04/27/ia-mengelus-lalu-mencium-patung-wanita-itu

No comments: