ilustrasi gadis cantik oleh google |
Kepada petugas di
RSPK Sumba Timur, Umbu Raeng menjelaskan luka pada ke dua lutut dan lengannya
yang terus berdarah itu disebabkan oleh ulah Ina Du’e. Selain itu korban
mengaku tidak pernah mengenal pelaku sebelamnya namun dirinya merasa aneh dan
heran ndengan perbuatan pelaku yang “melempari” dirinya dengan semyuman.
"Tadi saya
mau ke pasar pake sepeda motor kongkor ini di jalan. Jadi begini pak, waktu
sampai samping hotel merlin pas di belok masuk pasar, itu cewek jalan berlawanan
arah dengan saya. Dia melemparkan senyuman kepada saya, tapi saya bingung
karena tidak kenal makanya saya perhatikan terus dia. Lebih heran lagi semakin
saya perhatikan, koq lama-lama dia pu senyumannya itu semakin lebar dan adu
hai….. Saya pu jantung ini Depdikbud pak, waaaah rasa – rasanya mau copot saja.
Saya terbuai, terlena dan terkapar jatuh menabrak tali kambing di pinggir jalan
itu. Saya kehilangan kesimbangan dan rebah,” jelasnya.
Lebih lanjut
korban menjelaskan, “Saya pu ini... Ini penuh dengan tai kambing pak. Tai
kambingnya masih hangat lagi. Ada sedikit yang ketelan salah. Rasanya sengsara
sekali Pa…. Tolong hukum itu nona Pak. Bilang dia pu nama itu ina du’e. Dia
melakukan tindakan kriminal karena sudah melempar saya, walaupun bukan batu
yang dia pake lempar tetapi senyuman yang dia lempar itu bagaikan menggetarkan
jiwa. Makanya saya hilang keseimbangan,” kisah umbu raeng dengan gaya tutur
sambil menangis karena tidak bisa mengendalikan emosinya.
Empat orang
petugas polisi yang bertugas di RSPK semakin bingung. Para petugas yang
menerima korban itu tidak pernah membayangkan ssebelumnya akan menerima materi
laporan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam kebingunan, para petugas
kepolisian sedikit tersenyum dan berusaha menenangkan Umbu Raeng.
Melihat kondisi
korban yang berdarah akibat lakalantas tersebut, seorang petugas polisi dengan
lembut dan halus serta penuh canda berusaha bertanya lagi. "Umbu… Umbu
ternyata hari ini cintamu berakhir di tai kambing ya? Hehehe...yang sabar ya umbu,"
katanya sambil mengetik laporankorban. Sementara beberapa petugas yang lain di
RSPK terlihat saling berbisik. Mereka kelihatan kebingungan entah Ina Du’e akan
dijerat pasal berapa dalam peristiwa itu. Hingga saat ini belum bisa dijelaskan
oleh pihak kepolisian.
Kepada wartawan di
sela – sela isak tangisnya, Umbu Raeng mengaku masih terbayang-bayang dengan
senyuman Ina Du’e."Senyumannya manis pak bisa bikin kenyang seketika.
Tadinya saya lapar sekali jadi mau jalan pi cari warung makan, tapi herannya setelah
melihat senyuman itu saya langsung kenyang pak. Mungkin senyumannya itu
mengandung energy, tapi semoga saya bukan kenyang karena tai kambing pak,"
urainya yang ternyata juga seorang peternak kambing sukses.
Sementara Ina
Du’e, pelaku "pelemparan" senyuman kepada korban saat ditemui di
tempat terpisah, kepada Humbahamu.com, mengakui perbuatannya. Dengan singkat, padat
jelas dan dia mengatakan, "Benar pak, saya memang tersenyum padanya.
Tetapi saya kenal betul dia koq. Dia pernah tinggal gratis di hatiku cukup lama
pak. Kalau tidak mau disenyumi cewek, tolong pak suruh dia jangan sampai
secakep sekarang ini. Soalnya dulu dia biasa – biasa saja," kata Ina Du’e
sambil menusuk lubang hidung dengan jari kelingkingnya.(dilarangtertawa/hbh)